Selasa, 29 Desember 2015

TIPS PEMBELIAN BAGLOG JAMUR TIRAM

suplier jual jamur tiram segar, bibit, baglog jamur tiram, olahan jamur, pelatihan budidaya jamur, alat-alat produksi jamur Hp :085736930323


KEPADATAN BAGLOG
Kepadatan baglog dapat menentukan hasil panen jamur, dari pengamatan kami baglog yang lebih padat lebih bagus / banyak hasil jamurnya. Kepadatan baglog dpt dilihat dari cara produsen dalam pengepakan (walaupun pengepakan secara manual ataupun pakai mesin bukan tolok ukur kepadatan baglog) bisa jadi manual jg lebih padat ataupun sebaliknya..tetapi tentu dari segi kerapian lebih baik menggunakan mesin.
Kepadatan baglog bisa dilihat baglog keras atau atos....akan tetapi kerasnya baglog bisa dari kepadatan pengepakan atau bisa jadi  waktu penyampuran ditambah dengan tepung gips..nah tanyakan kepada produsen apakah memakai tepung gips atau tidak..keuntungan dari tepung gips dalam penyampuran media baglog salah satunya  adalah.. baglog dapat keras sehingga dapt menanggulagi patahnya  miselium saat pengiriman / pemindahan baglog. Kelemahannya adalah permukaan baglog menjadi cepat keras dan kering sehingga jamur agak susah tumbuhnya.
Kepadatan baglog bisa dilihat dari berat baglog tersebut .. umumnya berat baglog dengan plastik ukuran 18x35  dengan berat 1,3 – 1,4 apabila bglog tidak mncapai berat tersebut maka bisa jd baglog kurang padat atau kurangnya kdar air dlm media baglog.dan sebaliknya apabila bglog beratnya lebih dari itu maka kmungkinan terlalu banyak kadar airnya (terlalu sedikit atapun terlalu bnyak kadar air dalam baglog dapat mnghmbat prtumbuhan miselium lho)
BAHAN BAKU SERBUK GERGAJIAN
Lagi2 tanyakan pada produsen bahan gergajian yg digunakan, untuk jamur tiram gergajian yg baik adalah gergajian sengon. Klo gergajian kayu keras apabila pelapukannya kurang maka tumbuh buah jamur yang dihasilkan akan terhambat pula...
Serbuk gergajian juga mempengaruhi  beratnya baglog...kayu yang keras biasanya lebih berat.
NUTRISI DALAM BAGLOG
Nutrisi dalam pembuatan media baglog adalah dari bekatul...bekatul harus baru serta kualitas bekatul yang baik (biasanya sih yang bagus ternak mau makan).
Selain itu perbandingan komposisi yang perlu ditanyakan juga..komposisi yang baik antara 15-20kg : 100kg gergajian, ini sangat pentng karena ini memepengaruhi hasil  quota pertumbuhan jamur nantinya.
Jadi jangan terpengaruh dengan harga baglog yang terlalu murah karena bisa jadi nutrisinya kurang dari yang qt inginkan tp klo nutrisi tinggi dengan harga murah itu yang paling baik hehehe. Harga  baglog yang standart adalah 1600-2000/baglog. Harga baglog yang tinggi harus disesuaikan dengan harga jamur. Harga jamur terendah tingkat pedagang di  malang Rp.9.000,-/kg sedangkan  harga tertinggi tingkat  konsumen Rp.15.000,-/kg. Spekulasi  terendah dalm perhitungan harga Rp.9.000,-x 0,4kg (hasil / baglog dalam 1 musim) = Rp.3.600,- jdi jika pembelian baglog seharga 2.500,- maka keuntungan sebesar 1100/baglog (belum dikurangi biaya lain)
Semoga bermanfaat..kurangnya minta maaf yah..

MENGATASI HAMA DALAM BUDIDAYA JAMUR TIRAM

suplier jual jamur tiram segar, bibit, baglog jamur tiram, olahan jamur, pelatihan budidaya jamur, alat-alat produksi jamur Hp :085736930323
Dalam proses pencegahan dan pengendalian hama pada budidaya jamur tiram usaha pengontrolan yang  berkaitan dengan kebersihan dan sanitasi harus dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan sedini mungkin. Beb erapa hal yang perlu diperhatikan :
Kelancaran sirkulasi udara
Kebersihan air
Kebersihan para pekerja, kebersihan perawatan yang digunakan dan keb ersihan ruangan tempat pemeliharaan maupun ruangan para pengelola  harus dijaga.
Kebersihan lingkungan b aik di dalam maupun di sekitar kumb ung
B ahan baku untuk substrat tanam/ b aglog, terutama serbuk  gergajian kayu, harus dipilih yang b enar-b enar b aik da  tidak mengandung bibit hama dan penyakit. Setiap bahan  yang mungkin menjadi sumber hama atau penyakit harus dibuang atau dimusnahkan seawal mungkin.
Sterilisasi / pasteurisasi yang sempurna dan steril
Kadar air yang dibutuhkan oleh substrat baglog harus benar2 sesuai ketentuan. Kadar air yang terlalu rendah menyeb ab kan bibit jamur tidak dapat tumbuh. Sebaliknya kdar air yang terlalu tinggi memicu pertumbuhan jamur lain.
Pengontrolan selama pemeliharaan harus dilakukan  sedini mungkin mulai dari miselia, awal tumbuh, sampai terbentuk tubuh buah.
Hama ulat
Faktor penyebabnya adalah :
Kelembaban udara b erlebihan, oleh karena itu hama ulat sering dijumpai pada musim penghujan, solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi udara dengan membuka lubang sirkulasi dan menghentikan penyiraman untuk sementara
Kotoran dari sisa bonggol jamur yang tertinggal waktu panen dapat membusuk dan mengundang binatang kecil seperti kepik. Kepik inilah yang memicu munculnya hama ulat
Lingkungan kurang bersih dapat juga memicu adanya hama ulat misal kumbung  berdekatan dengan kandang ternak
Untuk mengatasinya  biasanya disemprot dengan desinfektan seperti lanet atau yang lainnya (yang terpenting  tidak membunuh fungi). Penyemprotan dilakukan ketika jamur sudah dipanen dan dibersihkan sampai tidak ada jamur tumbuh di media baglog.biarkan 1 hari setelah penyemprotan lalu siram dengan air bersih dengan intensitas yang lebih dari biasanya
Apabila hama ulat tidak bisa dihentikan dengan cara diatas maka dapat dengan mengulangi cara diatas kemudian mengeluarkan baglog dari kumbung, lalu sterilkan kumbung dengan menggunakan formalin, biarkan sampai 2-3 hari kemudian baglog dapat dimasukkan kembali.
Semoga bermanfaat yah...bila ada kekurangan mohon maaf dapat ditanyakan kok...hehehehe

Budidaya jamur tiram di daerah panas

Berbicara tentang budidaya jamur tiram pasti berbicara masalah suhu serta kelembaban,  karena kedua faktor  inilah dianggap sangat penting karena sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram dalam perawatannya.
Pada dasarnya untuk pertumbuhan jamur tiram yang maksimal pengaturan temperatur suhu harus dibawah 30 derajat C serta kelembaban antara 70-90%
Lalu apakah bisa mengoptimalkan budidaya jamur tiram di daerah panas?
Ok bos berikut tips2 budidaya jamur tiram  (menurut saya : sebelumnya minta maaf kalo da kesalahan dan kekurangan yah )
Tau ngga’ JAMUR BARAT? Yaitu jamur yang liar biasanya sih ukurannya besar dan nongol ketika setelah ada angin serta hujan, Kata “BARAT” jawa. Artinya “angin” dalam  bahasa indonesia.
Nah dari situ bisa kita ambil kesimpulan keinginan pertumbuhan jamur haruslah antara udara/ angin harus seimbang dengan air/ penyemprotan.
Jadi budidaya jamur di daerah panas bisa dioptimalkan dengan cara pemberian udara dan penyemprotan yang cukup akan menghasilkan suhu dan kelembaban yang diharapkan.
Langkah I adalah Pemberian ventilasi dalam kumbung sangatlah penting, buatlah ventilasi dengan sistem buka tutup yang dapat ditutup jika udara panas dan dibuka saat udara dingin
Langkah II adalah Hindari juga sinar matahari secara langsung yang mengakibatkan jamur  menjadi kuning dan  kering. Dapat dihindari dengan pembangunan kumbung jamur menghadap utara dan selatan atau dengan cara anda  tambahkan plastik hitam di  ventilasinya dengan cara memasang/ menempelkan bagian atasnya (seperti kalender ) jadi jika terkena angin saja bisa terbuka sedangkan sinar matahari tidak dapat masuk.
Langkah III adalah penyiraman yang rutin tergantung kelembaban dalam ruangan. Penyemprotan bukan hanya pada baglog saja melainkan seluruh ruangan dinding, atap serta tanahnya (pasangkan termohigrometer untuk pengecekkan)...ingat angin panas yang masuk akan menyebabkan penguapan yang berlebihan pada baglog yang berakibat juga mengerasnya permukaan baglog sehingga akan  menghambat pertumbuhan jamur tiram.
Semoga bermanfaat yah....
Jika ada pertanyaan silahkan ketik di komentar ya gan

GAMBAR PENATAAN BAGLOG JAMUR PADA RAK BAMBU




klo kita berbicara mengenai rak baglog jamur, maka rak bermacam-macam seperti dengan menggunakan bambu n bawah plesteran, menurut pengalaman kami penataan baglog jamur idealnya pada rak bersaf-saf dan baglog dapat ditumpuk antara 3-4 tumpukan baglog
hal ini dimaksudkan agar baglog yang dibawah selama selang jangka waktu budidaya tidak penyet yang mengakibatkan kerugian karena baglog yang diatasnya dapat jatuh / ambrol.

penataan baglog lebih baik silang antara tumpukan pertama dengan tumpukan kedua.....ini dimaksudkan agar pertumbuhan jamur dibaglog yang tidak terganggu oleh jamur yang tumbuh dibaglog atasnya

asumsi hasil budidaya jamur tiram

◘ -ANALISIS HASIL BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH- ◘

A. Harta Tetap
Kumbung dan peralatan untuk kapasitas 10.000 baglog
( tergantung dari harga bahan baku dan upah tenaga kerja di daerah lokasi )
No Keterangan Item Price Item Total
1. Kumbung Jamur 1 Paket Rp.13.000.000,- Rp.13.000.000,-
2. Perlengkapan Budidaya
Sprayer, Slang air, Sapu, cangkul dll. 1 Paket Rp.1.000.000,- Rp.1.000.000,-
Total Harta Tetap Rp.Rp.14.000.000,-

B. Penyusutan Harta Tetap
Nilai ekonomis lahan : 5 Tahun
pengisian ulang baglog jamur terhitung dalam tiap musim dengan efektifitas waktu 6
bulan yang berarti dalam lima tahun = 10 kali pengisian ulang
Jumlah Baglog Nilai Kumbung & Nilai Ekonomis Penyusutan
10.000 baglog Rp.13.000.000,- : 10 Rp. 1.300.000,-

Jika baglog membeli dengan harga Rp.2.000,-

C. Modal
Harga baglog Jumlah yang baglog dibutuhkan utntuk investasi Jumlah Modal
Rp. 2000,- 10.000 Rp. 20.000.000,- 

D. Biaya Operasional

No Keterangan Item Price Item Total
1. Tenaga Kerja 1 orang 120hr/1musim Rp.7.000,- Rp.840.000,-
2. Air 4bln/1musim Rp.100.000,- Rp.400.000,-
Total biaya operasional Rp1.240.000,-

C. Analisis Hasil Laba Rugi Panen Jamur Tiram Putih
Satu baglog jamur menghasilkan + 0,38 kg jamur tiram putih dengan asumsi harga jual Rp. 10.000/ kg
Jumlah Baglog Hasil penjualan jamur Modal pembelian baglog Laba / musim
10.000 baglog Rp. 38.000.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 18.000.000,-
Nb : Belum terpotong biaya operasional dan biaya penyusutan.

sterilisasi baglog jamur menggunakan drum bekas





5. Sterelisasi/Pasteurisasi baglog
Sterelisasi/Pasteurisasi baglog bertujuan untuk mencegah pertumbuhan semua jasad hidup yang berada di dalam baglog/substrat tanam yang mungkin terbawa bersama bahan baku yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.
Cara sterelisasi ini menggunakan alat oven/steamer . sterelisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan udara panas, atau dengan tekanan tinggi, dan sebagainya. Sterelisasi baglog/substrat tanam jamur dapat dilakukan dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi yaitu pada temperatur uap air sekitar 100C dan tekanan 1 atmosfir / 2 bar. Sterelisasi yang dilakukan pada temperatur 80C-90C memerlukan waktu antara 7-8 jam, sedangkan sterelisasi pada temperatur diatas 90C memerlukan waktu selama 4 jam.
Beberapa alternatif cara sterelisasi sebagai berikut:
a. Sterelisasi sederhana menggunakan drum bekas
Salah satu cara sterelisasi sederhana dengan membuat bejana sterelisasi sendiri dari drum bekas yang bisa memuat lebih kurang 100 baglog. Bagian dalam bejana dibagi 2 bagian,yaitu bagian bawah dan bagian ata. Bagian bawah, dgunakan sebagai tempat air yang akan dipnaskan dan menghasilkan uap air panas. Bagian atas, digunakan sebagai tempat baglog/substrat tanam yang akan disterilkan. Bagian bawah dan bagian atas dibatasi degan kawat kasa ataupun penghalang lain yang terbuat dari anyaman bambu.
Kegagalan stereisasi dengan cara seperti di atas antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Temperatur yag diperlukan, yaitu temperatur diatas 85C , tidak tercapai atau tidak tersebar secara merata ke tiap substrat tanam yang berada di dalam drum.
• Waktu pemanasan terlalu singkat, rata-rata kurang dari lima jam, sehingga bibit jamur liar yang terdapat di dalam substrat tanam dalam bentuk spora tidak mati.
• Tekanan uap air panas yang diperlukan tidak tercapai sehingga banyak jasad kontaminan (berbentuk spora jamur)akan tumbuh.
Nilai kontaminasi yang lebih dari 30% tentu saja merupakan kerugian yang sangat besar. Jika jumlah baglog/substrat tanam yang disterilkan lebih dari 1000 buah maka jumlah yang terkontaminasi lebh dari 300 buah.

PEMBUATAN BAGLOG

suplier jual jamur tiram segar, bibit, baglog jamur tiram, olahan jamur, pelatihan budidaya jamur, alat-alat produksi jamur Hp :085736930323  Persiapan alat sebagai berikut :
o Plastik PP ukuran 18x35
o Ring dan tutup ring baglog
o Koran, karet gelang atau bisa digantikan dengan kapas/ dagron/ kain
o Drum, karet ban, plastik penutup drum
o Bahan bakar ( kayu, elpiji )
o Bibit F2 / starter
o Tungkai untuk bibit
o Bunsen + spirtus
o alkohol
1. Persiapan bahan baku
Bahan baku yang terdiri atas serbuk gergajian kayu, bekatul, kapur serta air disiapkan sesuai dengan kebutuhannya. Perbandingan kebutuhan bahan – bahan tersebut adalah seperti pada tabel berikut ini.

Formula Bahan Untuk Pembuatan Baglog Jamur Tiram
Formulasi Serbuk Kayu (kg) Bekatul (kg) Kapur (kg)
I 100 15 5
II 100 20 2,5
III 100 10 2,5
IV 100 10 5

Pada tabel ini terdapat berbagai formulasi bahan untuk pertumbuhan jamur tiram.hal tersebut berdasarkan pengalaman masing-masing pengusaha yang dilakukan di tempat yang berbeda yang lebih menguntungkan. Biasanya setiap pengusaha jamur tiram mempunyai formulasi khusus. Berdasarkan tabel dapat dipilih salah satu formulasi yang sesuai dengan kondisi tempat budidaya.




2. Pencampuran Bahan 
Bahan-bahan untuk pembuatan baglog yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan selanjutnya bahan –bahan dapat dicampur. Pencampuran dapat dilakukan secara manual dengan tenaga manusia apabila kapasitas produksinya masih kecil. Namun, jika produksi cukup besar maka pencampuran dilakukan dengan mesin pencampuran (mixer). Pencampuran harus dilakukan secara merata. Dalam proses pencampuran diusahakan tidak terdapat gumpalan, terutama serbuk gergaji dan kapur, karena dapat mengakibatkan komposisi campuran media yang diperoleh tidak merata. Semua bahan dicampur sampai merata. Dengan meratanya campuran media sangat berpengaruh baik terhadap pertumbuhan jamur.

3. Pengomposan 
Pengomposan dilakukan dengan cara membumbun campuran bahan media kemudian menutupnya scara rapat dengan menggunaan plastik selama 1-2 hari. waktu pengomposan selama 2-5 hari, dan selama pengomposan dilakukan pengadukan sebanyak 3-4 kali. Proses pengomposan yang baik ditandai dengan kenaikan suhu menjadi sekitar 50C. 
Kadar air campuran atau kompos harus diatur pada kondisi 50-65% dengan tingkat keasaman (pH) 6-7. Secara sederhana, untuk mengetahui kadar air 50-65% dapat dilakukan dengan membuat gumpalan adonan dengan cara mengepalkan adonan. Apabila gumpalan dalam kepalan mengeluarkan air terlalu banyak maka kandungan air dalam bahan tersebut terlalu tinggi. Adonan yang baik adalah bila adonan itu dikepal membentuk gumpalan, tetapi mudah dihancurkan kembali. Adonan yang terlalu banyak mengandung air memacu pertumbuhan mikrobia yang lain, terutama dari jenis kapang, yaang dapat merusak media (media tumbuh maupun jamur yang tmbuh menjadi cepat busuk). Air berfungsi dalam penyerapan nutrisi oleh miselium. Air yang digunakan haruslah air yang bersih untuk mengurangi risiko kontaminasi organisme lain dalam media.
Tingkat keasaman atau pH media dapat diketahui dengan menggunakan kertas Ph. Seperti telah diuraikan bahwa tingkat keasaman (pH) yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari 6-7 akan menghambat pertumbuhan jamur.



4. Pembungkusan
Media campuran tersebut di atas kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik tahan panas (PE 0,4) yang transparan. Pembungkusan ini dilakukan dengan cara memasukkan adonan ke dalam plastik kemudian adonan itu dipadatkan dengan menggunakan tangan atau alat yang lain. Media yang kurang padat akan menyebabkan hasil panen yang tidak optimal karena media cepat membusuk sehingga produktivitas menurun.

5. Sterelisasi/Pasteurisasi baglog
Sterelisasi/Pasteurisasi baglog bertujuan untuk mencegah pertumbuhan semua jasad hidup yang berada di dalam baglog/substrat tanam yang mungkin terbawa bersama bahan baku yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.
Cara sterelisasi ini menggunakan alat oven/steamer . sterelisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan udara panas, atau dengan tekanan tinggi, dan sebagainya. Sterelisasi baglog/substrat tanam jamur dapat dilakukan dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi yaitu pada temperatur uap air sekitar 100C dan tekanan 1 atmosfir / 2 bar. Sterelisasi yang dilakukan pada temperatur 80C-90C memerlukan waktu antara 7-8 jam, sedangkan sterelisasi pada temperatur diatas 90C memerlukan waktu selama 4 jam.
Beberapa alternatif cara sterelisasi sebagai berikut:
a. Sterelisasi sederhana menggunakan drum bekas
Salah satu cara sterelisasi sederhana dengan membuat bejana sterelisasi sendiri dari drum bekas yang bisa memuat lebih kurang 500 baglog. Bagian dalam bejana dibagi 2 bagian,yaitu bagian bawah dan bagian ata. Bagian bawah, dgunakan sebagai tempat air yang akan dipnaskan dan menghasilkan uap air panas. Bagian atas, digunakan sebagai tempat baglog/substrat tanam yang akan disterilkan. Bagian bawah dan bagian atas dibatasi degan kawat kasa ataupun penghalang lain yang terbuat dari anyaman bambu.
Kegagalan stereisasi dengan cara seperti di atas antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
• Temperatur yag diperlukan, yaitu temperatur diatas 85C , tidak tercapai atau tidak tersebar secara merata ke tiap substrat tanam yang berada di dalam drum.
• Waktu pemanasan terlalu singkat, rata-rata kurang dari lima jam, sehingga bibit jamur liar yang terdapat di dalam substrat tanam dalam bentuk spora tidak mati.
• Tekanan uap air panas yang diperlukan tidak tercapai sehingga banyak jasad kontaminan (berbentuk spora jamur)akan tumbuh.
Nilai kontaminasi yang lebih dari 30% tentu saja merupakan kerugian yang sangat besar. Jika jumlah baglog/substrat tanam yang disterilkan lebih dari 1000 buah maka jumlah yang terkontaminasi lebh dari 300 buah.


Penanaman Bibit (Inokulasi) dan pemeliharaan
Setelah media selesai disterilkan diamkan dan dinginkan Salah satu faktor yang menentukan terhadap keberhasilan budi daya jamur tiram adalah faktor kebersihan dalam proses budi daya, baik kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Hal ini karena kebersihan adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. Oleh karena itu, tempat untuk penanaman sebaiknya dibersihkan dahulu dengan sapu, dan lantainya dibersihkan dengan desinfektan. Alat yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi menggunakan alkohol dan dipanaskan diatas api lilin. Selain itu, selama penanaman para pekerja idealnya juga menggunakan masker. Ini semua tujuannya adalah untuk menghindari atau memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi.
Bagaimana proses penanaman (Inokulasi) bibit jamur tiram berikut ini caranya :
1. Siapkan baglog yang telah disterilisasi sebagai media (tempat) penanaman bibit. Kemudian bukalah sumbatan baglog apabila perlu cincin baglog juga dibuka. Perlu diperhatikan bahwa peralatan untuk menanam harus selalu dalam kondisi steril, caranya dengan membakarnya diatas api terlebih dahulu.
2. Siapkan bibit F2, kemudian ambil dan taburkan sebanyak satu sendok makan bibit semai pada baglog media (inokulasi). Lantas tutuplah baglog dengan sumbat kapas/ tutup koran dan ikat kembali dengan cincin paralon.
3. Setelah proses inokulasi selesai, baglog yang telah ditanami(diberi) bibit jamur tirm putih dipindahkan ke ruang inkubasi untuk pertumbuhan miselium (bakal jamur)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam inkubasi adalah sebagai berikut :
a. Inkubasi area harus benar-benar tempat yang bersih. Untuk memastikannya, sebaiknya sterilkan ruang inkubasi dengan menyemprotkan formalin 2% di sekitar rak inkubasi.
b. Pada awal peletakkan baglog di rak inkubasi, sebaiknya tidak terlalu banyak cahaya dan sirkulasi udara. Tapi setelah kurang lebih 1 minggu- 10 hari, tamahkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup.
Tempat rak inkubasi sebaiknya bersuhu kamar rata-rata 25-28C, dengan kelembaban udara antara 80% - 90%, dan pancaran cahaya 500 lux. Jika suhu pada ruangan inkubasi terlalu tinggi diatas 32C,biasanya terlalu beresiko dan dapat menyebabkan kegagalan tumbuh miselium.hal ini disebabkan pertumbuhan miselium sangat rentan terhadap bakteri thermofilik.jika kelembaban kurang dari 80%, maka baglog/substrat tanam akan megering. Agar kelembaban terjamin, lantai ruangan perlu disiram pagi dan sore hari, dengan menggunakan air bersih. Kelembaban yang tinggi juga kurang baik, karena bisa menyebabkan kandungan air di dalam baglog menjadi tinggi. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan jamur liar yang tidak diharapkan dalam jumlah yang banyak. Jamur liar ini merupakan jenis jamur hama yang akan menghambat pertumbuhan jamur yang ditanam.
c. Selama pemeliharaan pertumbuhan miselia jamur di dalam media bibit harus dilakukan pemeriksaan. Apabila ada yang gagal kembalikan lagi untuk disterelisasi dan diberi bibit (inokulasi). Dan jika terdapat petumbuhan serat-serat bewarna gelap(hitam, coklat, hijau, biru atau merah) yang menandakan kehadiran jamur liar yang tidakdiharapkan, maka jamur kontaminasi harus segera dipisahkan dan dibakar, karena akan menjadi sumber gangguan terhadap jamur yang ditanam, sehingga pertumbuhan jamur di dalam baglog akan terhenti/terganggu. Jika pertumbuhan jamur liar sudah memenuhi baglog, sebaiknya baglog dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar. Dan jika ada baglog yang menghasilkan jamur dalam jumlah yang sangat sedikit dan berukuran kecil-kecil juga perlu diganti secara keseluruhan dengan yang baru.
d. Setelah 10 – 15 hari akan tumbuh miselia bibit. Setelah 40 – 60 hari pertumbuhan miselia akan memenuhi permukaan media (berwarna putih). Namun pemindahan baglog dari ruang inkubasi ke rumah kumbung (mushroom house) sebaiknya diakukan saat miselium telah mencapai lebih dari 30% 

apa aja yang perlu disiapkan dalam budidaya jamur tiram

Peralatan dan tenaga kerja
1. Kebutuhan pralata dan sarana pendukung budidaya jamur tiram
• Peralatan pembuatan baglog (media tanam) meliputi alat angkut bahan baku, pengayak, penampur dan alat pembuat baglog
• Peralatan sterilisasi/pasteurisasi lo tanam, boiler dan steamer
• Peralatan penanaman bibit jamur ke dalam baglog
• Peralatan panen dan pasca panen
Secara lengkap sebagai berikut :
Plastik PP ukuran 18x35 / 20x35
Cincin paralon
Alkohol
Pembakar bunzen
spirtus
Kapas / dakron / kertas + karet
Alat pengayak, sekop
Alat penganggkut bahan baku
Alat strerilisasi baglog ( berupa drum /oven / steamer /boiler /autoclave)
Ruang sterilisasi
Bejana bebas hama ( enkas / box steril / laminar flow)
Alat pengatur temperatur dan kelembaban ruangan
Timbangan ( kapasitas 10kg-100kg)
Alat pengepak
Vaccum sealer
Sarung tangan, pisau, gunting dan sebagainya 

Pembuatan rak jamur tiram

Tujuan pembuatan rak baglog antara lain agar susunan baglog isa tertata rapih, hasil yang maksimal dan untuk mempermudah pekerja dalam melaksanakan pemeliharaan dan pemanenan. Rak sebaiknya dibuat dari bambu tua agar tidak cepat rusak jika ditumbuhi jamur. Jumlah dan tinggi rak disesuaikan dengan tinggi ruangan dan jumlah baglog tanam yang akan dipelihara. 

Rak diletakkan diantara jalan dengan jarak 60/ 80 cm ini dimaksudkan agar memudahkan untuk memanen karena tubuh buah jamur tumbuh dari depan dan dari belakang baglog
Tiang rak setinggi 2 meter dengan rak awal 15cm dari tanah setelah itu 40cm tiap skat raknya. 










Dengan ukuran 40cm dapat diisi 3 tumpukan baglog dengan diameter 12cm 
Model rak tumpuk 3 baglog seperti lebih aman dari ambrol, tumpukan baglog yang terlalu banyak kadang menyebabkan baglog yang paling awah kempes duluan akibatnya baglog diatasnya ambrol.

Jangan lupa kaki2 tiang dibungkus plastik atau diolesi dengan oli ini dimaksudkan agar terhindar dri rayap.

Pembangunan / pembuatan rumah jamur (kumbung jamur )

Rumah jamur (kumbung jamur) merupakan bangunan yang ruang didalamnya digunakan untuk 

membudidayakan jamur tiram. Bentuk dan ukuran rumah kumbung disesuaikan dengan

kebutuhan. Dan rak baglog berfungs sebagai tempat untuk meletakkan baglog-baglog 

jamur ang telah ditanam.











Budidaya jamur tiram secara tradisional tidak memerlukan ruang pemeliharaan. 

Gelondongan kayu yang sudah ditanami bibit cukup ditempatkan di bawah rimbunan pohon. 

Namu dalam budidaya jamur tiram secara intensif, pemeliharaan harus dilakukan di 

dalam ruangan yang sesuai dan memenuhi syarat baik bentuk, ukuran, maupun lingungan. 

Dan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram adalah 

kelembaban.

Maka dari itu rumah kumbung yang dibuat idealya harus bisa memenuhi kelembaban yang 

dibutuhkan.

Dindi rumah kumbung jamur bisa terbuat dari anyaman bambu/ tembok/ terpal/kayu. 

Dinding bangunan harus dibuat sedemikian rupa sehingga sewaktu-waktu dapat dibuka 

(ada jendela) utuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Untuk mengatur sirkulasi 

udara di kubung bisa dibuatkan ventilasi buka tutup.

Lantai rumah kumbung sebaiknya beralaskan pasir atau tanah. Agar supaya setelah 

dilakukan penyiraman pada lantai kelembabannya selalu terjaga. Atapnya dapat terbuat 

dari genting, anyaman bambu, plastik gelombang berwarna gelap. 

Ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu jumlah baglog tanam yang akan 

dipelihara. Jumlah 1000 baglog kira-kira memerlukan luas 12 M persegi

Letak bangunan harus lebih tinggi daripada lahan sekitarnya untuk mencegah terjadinya 

banjir akibat curah hujan yang deras.